Jumat, 28 September 2012

MENUNGGU.............
Kata ini bila terwujud dalam kehidupan menurut sebahagian orang amat membosankan. Ini boleh jadi karena orang tersebut tidak mengisi waktu yang digunakan MENUNGGU dengan aktivitas yang mengarah kehal yang positif.
Kadang orang yang sedang MENUNGGU itu memiliki beban psikologis yang begitu berat. Kadang ia dongkol, jengkel seakan detik demi detik sangat lambat sehingga seakan ingin menarik peredaran waktu agar bisa lebih cepat berputar. Padahal waktu itu tidak akan mungkin berubah, baik mundur satu detikpun atau maju satu detik.
Suatu waktu aku jadi pelaku MENUNGGU, kuCOBA lawan kejenuhan dengan menindis-nindis rangkaian huruf "tuts" HP. Ternyata kejenuhan itu sirna dan yang lahir adalah sebuah untaian huruf demi huruf yang kemudian menjadi kata, dan rangkaian kata kemudian menjadi kalimat walaupun kalimat yang terlahir dari aktivitas MENUNGGU kurang bermakna dan tidak beraturan menurut aturan Tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Terkait dengan aktivitas MENUNGGU saat ini banyak saudara-saudara kita yang jenuh bahkan bisa berakibat fatal. Harus disadari bahwa hampir disegala aktivitas kehiduapan manusia dihadapkan pada kata MENUNGGU.
Seorang gadis MENUNGGU lamaran sang kekasih.
Seseorang yang semnetara antrian diloket MENUNGGU giliran.
Seseorang yang telah mengikuti tes MENUNGGU hasilnya lulus apa tidak.
Seorang ibu MENUNGGU anaknya yang  pulang dari sekolah.
Seorang calon walikota, bupati, gubernur, presiden MENUNGGU kapan terpilih, kemudian dilantik.
Dan masih banyak lagi aktivitas manusia yang terkait dengan aktivitas MENUNGGU.
Bahkan Calon Jamaah Haji Indonesia harus bersabar MENUNGGU giliran karena banyaknya antrian yang akan ket Tanah Suci bahkan ada suatu daerah harus MENUNGGU 15 tahun.
Olehnya itu sepantasnya waktu yang digunakan untuk MENUNGGU tidak disia-siakan, tetapi digunakan untuk hal yang positif. Sehingga walaupun kita MENUNGGU tetapi tidak lagi menjadi pekerjaan yang membosankan..............

Selasa, 31 Juli 2012

Ramadhan; dinanti??????

kedatangan bulan Ramadhan sangat dinantikan umat Islam khususnya, bahkan kedatangan Ramadhan membawa berkah. Umat Islam sangat antusias, bahkan dimana-mana baliho Marhaban ya Ramadhan menghiasi seluruh sudut-sudut kota dengan tidak menghiraukan lagi keindahan, bahkan pohon yang seharusnya dipelihara, dilestarikan menjadi sasaran demi menyambut kedatangan ramadhan.
bunyi petasan dimana-mana terdengar tanpa menghiraukan lagi ketentraman dan kekhusyukan ibadah demi semarak ramadhan. Ini merupakan ujian dalan menghadapi dan seharus mengisi ramadhan ini dengan ibadah dan takarruup illah

Kamis, 29 Desember 2011

TAHUN BARU 2012 MASEHI: Antara Pesta dan Perenungan

Desah nafas Tahun 2011 akan segera habis, dan tak akan mungkin kembali. Akan meninggalkan segala yang ada didunia yang berhubungan dengan waktu selama-lamanya. Terhitung sejak ditorehkannya tulisan ini tahun 2011 benar-benar akan meninggalkan kita. Hari ini merupakan H-2 ini berarti kalau dihitung tinggal 2x4 jam, atau 2.880 menit, 172.800 detik lagi tahun 2011 akan kehabisan nafas.
Kapan Pertama kali dirayakan tahun baru 1 Januari?
Perlu diketahui bahwa dibelahan dunia ini mengenai tahun baru bukan hanya 1 januari, tetapi juga terdapat tahun baru yang lain seperti; Tahun Baru Hijriah menggunakan kalender Hijriyah jatuh pada 1 Muharram., Tahun Baru Tiongkok(Cina) atau Imlek jatuh antara bulan Januari hingga awal Pebruari menggunakan kalender tiongkok., Tahun baru Saka menggunakan kalender saka. Dan Masih banyak lagi Tahun Baru yang lain.
Khusus untuk tahun baru Masehi yang beberapa hari lagi akan tiba, menurut sejarahnya pertama kali dirayakan 1 Januari 45 SM. Ini merupakan inisiatif dari Julius Caesar setelah dinobatkan sebagai kaisar Roma. Sang kaisar memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisonal romawi yang telah ada sejak abad ke-7 sebelum masehi. Kaisar dalam mendesain kalender tersebut dibantu oleh salah seorang ahli astronomi Sosigenes dari Iskandariyah. Atas saran Sosigenes penanggalan baru ini dibuat mengikuti revolusi matahari, sehingga terhitung dalam setahun 365 hari, ini telah digunakan oleh bangsa Mesir sebelumnya. Karena penanggalan romawi selisih 67 hari, maka sang kaisar menambahkannya sehingga tahun 46 SM dimulai tepat 1 Januari. Tidak lama sebelum kaisar Julius Caesar terbunuh tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan quintilis dengan mananya, yaitu Julius atau Juli, kemudian bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Kaisar Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus menjadi bulan Agustus.
Tahun Baru = Pesta???
Pergantian tahun identik dengan pesta, eforia manusia dalam menyambut kedatangan tahun  seakan berlebih-lebihan. Tidak pandang bulu, kaya-miskin, tua-muda, di kota—di desa. Semuanya larut dalam kegembiraan, seakan dengan kedatangan tahun yang baru akan bertambah umurnya, waktunya di dunia.
Kita lihat persiapan pesta dimana-mana, terompet dijajakan dimana-mana, kembang api, mercon, petasan semuanya tiada lain hanya untuk menyambut pergantian tahun dimana disambut atau tidak kedatangannya pasti akan terwujud. Uang/harta dihambur-hamburkan tanpa jelas arah dan tujuannya.  
Jumlah Penduduk Indonesia menurut data BPS Tahun 2010 berdasarkan sensus Penduduk 2010 sebanyak 237.556.363 jiwa. Jika yang terlibat pesta tahun baru 1% atau sekitar 2.375.636 jiwa, dan kalau misalnya dari yang pesta yang membeli aksesoris tahun baru 50% dan  harga kembang api, mercon, petasan hanya sebesar Rp. 1.000,- maka uang yang dihambur-hamburkan tanpa jelas arahnya sebesar 2.375.636 X 50% X Rp. 1.000 = Rp,  1,187,781,815.00.- Naudzubillahi . Dan perlu diketahui tidak mungkin aksesoris Tahun baru harganya Rp. 1.000,- Pasti jauh diatasnya. Bukankah lebih baik dana yang akan digunakan dialihkan pada orang-orang yang membutuhkan dengan melakukan PEDULI SOSIAL TAHUN BARU. 
 Tahun Baru = Perenungan????
Tahun Baru kalau kita simak secara seksama tiada lain hanya permainan waktu. Ingat, Allah SWT., bahkan bersumpah dengan menggunakan waktu. Wa al-‘asri “Demi Masa”. Coba kita lakukan hitung-hitungan dalam setahun itu terdiri 365 Hari, 1 hari = 24 jam, 1 jam = 60 menit, kemudian 1 menit = 60 detik. Jika dihitung dalam setahun 365 X 24 X 60 X 60 = 31.536.000 detik.
Perlu dipahami bahwa jatah manusia dalam sehari sama 24 jam, sehingga bila dihitung misalnya sehari kita beristirahat/tidur 6 jam, berarti sekitar 25% dari seluruh waktu dalam setahun atau sekitar 7.884.000 detik yang digunakan. Pertanyaannya adalah selebihnya (23.652.000 detik) digunakan untuk apa????
Bukanlah Allah SWT., mengatakan: “sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”. Manusia akan merugi bila waktu yang telah diberikan kepadanya digunakan sengan sia-sia.
Waktu akan terus berputar tanpa menunggu siapapun, apapun. Pepatah Arab mengatakan: Al Waqtu Kasysyaif ‘Waktu adalah Pedang’, pepatah Inggeris Time is Money Waktu adalah uang, juga dalam pepatah yang lain : Kalau kita diam, maka akan digilas oleh waktu.
Olehnya itu kedatangan tahun baru 2012 tak usahlah dipertentangkan halal atau haram penyambutannya bagi umat Islam, tetapi yang perlu diambil hikmahnya bahwa dengan adanya tahun baru berarti roda perputaran waktu mulai lagi dari awal. Yang terpenting bagi kita khususnya umat Islam mari jadikan momentum pergantian tahun ini sebagai wadah instrokpesi diri. Akankah kehidupanku akan lebih baik dibanding kemarin, karena orang yang beruntung adalah orang yang hidupnya hari ini lebih berkualitas disbanding kemarin, dan esok yang merupakan harapan akan lebih baik dibanding hari ini. Mari coba renungkan di tahun 2011 sisa waktu yang digunakan setelah tidur sekitar 23.652.000 detik digunakan untuk apa??? Berapa persen amal ibadah dan berapa persen kemaksiatan.    Wallahuallam.

Jumat, 09 Desember 2011

9 Tarbiyah/pendidikan Menurut ibnu Qayyim


1. TARBIYAH IMANIYAH (MENDIDIK IMAN)

ada tiga sarana (wasilah) untuk mendidik iman.
pertama, selalu mentadaburi (mengamati, mempelajari, menghayati) tanda-tanda kekuasaan Allah Dzat Pencipta serta keluasan rahmat dan hikmah perbuatan-Nya. Tadabur itu bisa dilakukan dengan penglihatan biasa (bashirah), bisa juga denga penalaran akal sehat, dengan mentadabur kekuasaan Allah, hasil-hasil ciptaan-Nya, gejala-gejala alam, kesempurnaan manusia, juga ayat-ayat al-qur'an.
kedua, selalu mengingat kematian yang penuh kepastian.
ketiga, mendalami fungsi semua jenis ibadah sebagai salah satu cara mendidik iman. caranya denga banyak mengerjakan amal shalih yagn sendi utamanya adalah keikhlasan; juag memperbanyak do'a dan harapan kepada Allah semata; menghindari riya' dalam berbakti dan bertindak;mencintai firman Allah; berkeyakinan bahwa kelak akan berjumpa langsung dengan Allah; terakhir melanggengkan rasa syukur dalam keadaan apapun.

2 . TARBIYAH RUHIYAH (MENDIDIK RUHANI)

Ibnu Qayyim mencatat 7 cara melakukan tarbiyah ruhiyah, yaitu:
  1. memperdalam iman kepada hal-hal (ghaib) yang dikabarkan Allah seperti azab kubur, alam barzah, akhirat, hari perhitungan;
  2. memperbanyak dzikir dan sholat;
  3. melakukan muhasabah (intropeksi diri) setiap hari sebelum tidur;
  4. mentadaburi makhluk Allah yang banyak menyimpan bukti-bukti kekuasaan, ketauhidan, dan kesempurnaan sifat Allah;
  5. serta mengagungkan seluruh perintah dan larangan Allah.
  6. Menghormati seluruh perintah dan larangan Allah, dan
  7. Mentaati  seluruh perintah dan larangan Allah.

3. TARBIYAH FIKRIYAH (MENDIDIK PIKIRAN)

kegiatan tafakur (merenung/berkonsentrasi) menurut ibnu Qayyim adalah menyingkap beberapa perkara dan membedakan tingkatannya dalam timbangan kebaikan dan keburukan. dengan tafakur, seseorang bisa membedakan antara yang hina dan yagn mulia, dan antara yg lebih buruk dari yang buruk. kata imam syafi'i "minta tolonglah atas pembicaraanmu dengan diam dan atas analisamu dengan tafakur ." ibnu Qayyim mengomentari kalimat itu dengan berkata "yang demikian itu dikarenakan tafakur adalah amalan hati, dan ibadah adalah amalan juwariyah(fisik), sedang kedudukan hati itu lebih mulia daripada jawariyah (fisik), maka amal hati lebih mulia dari pada jawariya. disamping itu, tafakur bisa membawa seseorang pada keimanan yagn tak bisa diraih oleh amal semata." sebaik-baik tafakur adalah saat membaca Al-qur'an, yang akan mengantar manusia kepada ma'rifatullah (menganal Allah).

4 TARBIYAH 'ATHIFIYAH (MENDIDIK PERASAAN)

naluri (insting), kesedihan, kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan cinta merupakan perasaan-perasaan utama yagn selalu mendera manusia. sedangkan cinta adalah perasaan yang bisa menjadi motivasi paling kuat untuk menggerakkan manusia malakukan apapun. Maka Ibnu Qayyim memberi 11 resep merindukan perasaan cinta, yaitu:
  1.  menanamkan perasaan yang kuat bahwa seorang hamba sangat buth Allah, bukan yagn lain;
  2. meyakinkan diri sendiri bahwa satu hati yang menjadi milik manusia harus dipenuhi hanya oleh satu cinta;
  3.  mengokohkan perasaan bahwapemilik segala sesuatu di dunia ini hanya Allah semata;
  4. beribadah kepada Allah dengan nama-nama Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Zhahir, dan Maha Batin demi menumbuhkan rasa fakir (butuh) kepada Allah;
  5.  bersikap tegas bahwa tak ada yang lebih tinggi dan mulia kedudukannya sesudah Allah;
  6. menanamkan ma'rifat tentang betapa banyak nikmat Allah dan batapa banyak kelemahan kita;
  7. menanamkan ma'rifat bahwa Allah lah yang telah yang telah menciptakan semua perbuatan hambanya dan telah menanamkan iman didalam hatinya;
  8. menanamkan perasaan butuh pada hidayah Allah dalam setiap detik kehidupannya;
  9. serius memanjatkaqn do'a-do'a yagn meminta pertolongan Allah dalam menghadapi apapun;
  10. mananakan kesadaran penuh akan nikmat dan karunia-Nya yagn begitu banyak; serta,
  11. menanamkan ilmu bahwa cinta kepada Allah merupakan tuntutan iman.

5. TARBIYAH KHULUQIYAH (MENDIDIK AKHLAQ)

Misi utama Rasulullah dimuka bumi untuk menyempurnakan akhlaq manusia. contoh-contoh utama akhlak mulia yang diharapkan dari seorang manusia adalah sabar, syaja'ah(keberanian), al-itsar (mendahulukan kepentingan orang lain), syukur, jujur, dan amanah.
cara mendidikkan akhlaq yang muia itu adalah:
pertama, mengosongkan hati dari itikad dan kecintaan kepada segala hal yang bathil; kedua mengaktifkandan menyertakan seseorang dalam perbuatan baik (al-birr);
ketiga, melatih dan membiasakan seseorang dalam perbuatan baik itu;
keempat, memberi gambaran yagn buruk tentang akhlaq tercela; dan
kelima, menunjukan bukti-bukti nyata sebagai buah dari akhlaq yang mulia.

6. TARBIYAH IJTIMAIYAH (MENDIDIK BERMASYARAKAT)

Pendidikan kemasyarakatan yagn baik adalah yang selalu memperhatikan perasaan orang lain. seorang muslim dalam masyarakat tidak dibenarkan menyakiti saudaranya walaupun hanya dengan menebar bau yang tidak enak. Ibnu Qayyim berpendapat, tidak cukup hanya tidak menyakiti perasaan, seorang muslim harus mampu membahagiakan dan menyenangkan hati saudara-saudara di sekiarnya.

7. TARBIYAH IRADIYAH (MENDIDIK CITA-CITA)

Tarbiyah Iradiyah berfungsi mendidik setiap muslim untuk memiliku kecintaan terhadap sesuatu yang dicita-citakan, tegar menanggung erita di jalanny, sabar dalam menempuhnya mengingat hasil yang kelak akan diraihnya serta melatih jiwa dengan kesungguhan dalam beramal. Tanda-tanda iradah yang sehat adalah kegelisahan hati dalam mencari keridhaan Allah dan persiapan untuk bertemu dengan-Nya. seseorang yang iradahnya sehat juga aka bersedih karena menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak diRidhai Allah. sedangkan iradah yang rusak akan lahir dalam bentuk penyakit ilmu, pengetahuan, dan keahlian yang berlawanan dengan syari'at Allah.

8. TARBIYAH BADANIYAH (MENDIDIK JASMANI)

Seorang muslim harus secara terprogram memeperhatikan unsur badan menjaganya dan memnuhi hak-haknya secara sempurna. Perhatikan yag demikian akan mengantarkan seseorang pada ketaatan penuh dan kesempurnaan dalam menjalankan semua yang diwajibkan Allah kepadanya. Tarbiyah badaniyah ini meliputi: pembinaan badan di waktu sehat; pengobatan di waktu sakit; pemenuhan kebutuhan gizi; serta olah raga (Tarbiyah riyadhah).

9. TARBIYAH JINSIYAH (PENDIDIKAN SEKS)

Insting seks merupakan sesuatu yang diciptakan Allah, yan gsegera diwadahi ielh satu-satunya lembaga halal yaitu pernikahan. Faedah dari seks (jima') menurut Ibnu Qayyim adalah: pertama, menjaga dan melestarikan kehidupan manusia; kedua, mengeluarkan sperma yang jika tertimbun terlalu lama dalam tubuh akan membahayakan kesehatan manusia; ketiga, wasilah untuk memenuhi hajat seksual dan untuk meraih kenikmatan batin dan biologis.
Tarbiyah Jinsiyah bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: memperbanyak pembicaraan tentang bahaya zinaq dan berbagai kerusakan yang ditimbulkan nya, termasuk ancaman terhadap dosa zina; menyebarluaskan peringatan dan penjelasan tentang bahaya serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan perilaku homoseksual; menjadikan kebiasaan untuk membatasi pandangan mata sebagai kebudayaan di tengah masyarakat; tidak berkata-kata maupun melangkahkan kaki kecuali kepada hal-hal yang pasti mendapat pahala Allah; menyatakan perang terhadap semua bentuk nafsu dan keinginan yang buruk; meniadakan waktu yang kosong; memerbanyak ibadah sunnah; melarang anak-anak bergaul dengan teman yang buruk akhlaknya; melarang anak-anak dengan keras untuk mendekati khamr (minuman keras); serta melindungi anak-anak dari penyimpangan fitrah kelaminnya.

Kamis, 08 Desember 2011

kontribusi dan transformasi Islam terhadap dunia barat

        Selama berabad-abad Barat dikuasai oleh doktrin gereja yang cenderung menolak kajian ilmu pengetahuan dan budaya berfikir atau filsafat yang pernah berkembang pada masa sebelumnya di Yunani. Setelah agama Kristen menjadi agama resmi imperium romawi pada dasawarsa ketiga abad masehi. Mereka melakukan kampanye membasmi ilmu pengetahuan dan filsafat.
        Mereka menganggap bahwa ilmu sebagai sihir kebencian mereka pada pengetahuan manusia yang dinyatakan pada ungkapan yang mereka sebarkan bahwa : "ketidaktahuan adalah sumber kesalehan". Sikap  tersebut diambil demi kepentingan pribadi dan penguasa pada saat itu, dengan kebodohan ummat tersebut diharapkan tidak akan muncul perlawanan atas kezaliman yang mereka lakukan.
         Dengan keadaan tersebut, membuat rakyat pada masa itu tidak memeiliki pengetahuan bahkan cenderung hanya memahami aktivitas kesehariannya, bergumul dengan pekerjaan rutinitasnya, tidak punya visi kedepan, ia dikungkung oleh penguasa sehingga tetap patuh dan tunduk pada titah penguasa. Situasi ini berlangsung pada reantang waktu yang lama bahkan berabad-abad.
             Pada saat Islam telah memberi pengaruh dan juga berhasil melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah Eropa, bahkan setelah tarikh bin jabar dengan pasukannya mampu menyeberang ke wilayah eropa, mulailah Islam memberikan pengaruh dalam pola pikir orang-orang barat pada waktu itu. Proses transformasi ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, bahkan dapat dikatakan sejak zaman khulafaur rasyidin sampai puncak kejayaan Islam pada masa kekuasaan Dinasty Abbasiyah......berlanjut