Kamis, 29 Desember 2011

TAHUN BARU 2012 MASEHI: Antara Pesta dan Perenungan

Desah nafas Tahun 2011 akan segera habis, dan tak akan mungkin kembali. Akan meninggalkan segala yang ada didunia yang berhubungan dengan waktu selama-lamanya. Terhitung sejak ditorehkannya tulisan ini tahun 2011 benar-benar akan meninggalkan kita. Hari ini merupakan H-2 ini berarti kalau dihitung tinggal 2x4 jam, atau 2.880 menit, 172.800 detik lagi tahun 2011 akan kehabisan nafas.
Kapan Pertama kali dirayakan tahun baru 1 Januari?
Perlu diketahui bahwa dibelahan dunia ini mengenai tahun baru bukan hanya 1 januari, tetapi juga terdapat tahun baru yang lain seperti; Tahun Baru Hijriah menggunakan kalender Hijriyah jatuh pada 1 Muharram., Tahun Baru Tiongkok(Cina) atau Imlek jatuh antara bulan Januari hingga awal Pebruari menggunakan kalender tiongkok., Tahun baru Saka menggunakan kalender saka. Dan Masih banyak lagi Tahun Baru yang lain.
Khusus untuk tahun baru Masehi yang beberapa hari lagi akan tiba, menurut sejarahnya pertama kali dirayakan 1 Januari 45 SM. Ini merupakan inisiatif dari Julius Caesar setelah dinobatkan sebagai kaisar Roma. Sang kaisar memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisonal romawi yang telah ada sejak abad ke-7 sebelum masehi. Kaisar dalam mendesain kalender tersebut dibantu oleh salah seorang ahli astronomi Sosigenes dari Iskandariyah. Atas saran Sosigenes penanggalan baru ini dibuat mengikuti revolusi matahari, sehingga terhitung dalam setahun 365 hari, ini telah digunakan oleh bangsa Mesir sebelumnya. Karena penanggalan romawi selisih 67 hari, maka sang kaisar menambahkannya sehingga tahun 46 SM dimulai tepat 1 Januari. Tidak lama sebelum kaisar Julius Caesar terbunuh tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan quintilis dengan mananya, yaitu Julius atau Juli, kemudian bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Kaisar Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus menjadi bulan Agustus.
Tahun Baru = Pesta???
Pergantian tahun identik dengan pesta, eforia manusia dalam menyambut kedatangan tahun  seakan berlebih-lebihan. Tidak pandang bulu, kaya-miskin, tua-muda, di kota—di desa. Semuanya larut dalam kegembiraan, seakan dengan kedatangan tahun yang baru akan bertambah umurnya, waktunya di dunia.
Kita lihat persiapan pesta dimana-mana, terompet dijajakan dimana-mana, kembang api, mercon, petasan semuanya tiada lain hanya untuk menyambut pergantian tahun dimana disambut atau tidak kedatangannya pasti akan terwujud. Uang/harta dihambur-hamburkan tanpa jelas arah dan tujuannya.  
Jumlah Penduduk Indonesia menurut data BPS Tahun 2010 berdasarkan sensus Penduduk 2010 sebanyak 237.556.363 jiwa. Jika yang terlibat pesta tahun baru 1% atau sekitar 2.375.636 jiwa, dan kalau misalnya dari yang pesta yang membeli aksesoris tahun baru 50% dan  harga kembang api, mercon, petasan hanya sebesar Rp. 1.000,- maka uang yang dihambur-hamburkan tanpa jelas arahnya sebesar 2.375.636 X 50% X Rp. 1.000 = Rp,  1,187,781,815.00.- Naudzubillahi . Dan perlu diketahui tidak mungkin aksesoris Tahun baru harganya Rp. 1.000,- Pasti jauh diatasnya. Bukankah lebih baik dana yang akan digunakan dialihkan pada orang-orang yang membutuhkan dengan melakukan PEDULI SOSIAL TAHUN BARU. 
 Tahun Baru = Perenungan????
Tahun Baru kalau kita simak secara seksama tiada lain hanya permainan waktu. Ingat, Allah SWT., bahkan bersumpah dengan menggunakan waktu. Wa al-‘asri “Demi Masa”. Coba kita lakukan hitung-hitungan dalam setahun itu terdiri 365 Hari, 1 hari = 24 jam, 1 jam = 60 menit, kemudian 1 menit = 60 detik. Jika dihitung dalam setahun 365 X 24 X 60 X 60 = 31.536.000 detik.
Perlu dipahami bahwa jatah manusia dalam sehari sama 24 jam, sehingga bila dihitung misalnya sehari kita beristirahat/tidur 6 jam, berarti sekitar 25% dari seluruh waktu dalam setahun atau sekitar 7.884.000 detik yang digunakan. Pertanyaannya adalah selebihnya (23.652.000 detik) digunakan untuk apa????
Bukanlah Allah SWT., mengatakan: “sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian”. Manusia akan merugi bila waktu yang telah diberikan kepadanya digunakan sengan sia-sia.
Waktu akan terus berputar tanpa menunggu siapapun, apapun. Pepatah Arab mengatakan: Al Waqtu Kasysyaif ‘Waktu adalah Pedang’, pepatah Inggeris Time is Money Waktu adalah uang, juga dalam pepatah yang lain : Kalau kita diam, maka akan digilas oleh waktu.
Olehnya itu kedatangan tahun baru 2012 tak usahlah dipertentangkan halal atau haram penyambutannya bagi umat Islam, tetapi yang perlu diambil hikmahnya bahwa dengan adanya tahun baru berarti roda perputaran waktu mulai lagi dari awal. Yang terpenting bagi kita khususnya umat Islam mari jadikan momentum pergantian tahun ini sebagai wadah instrokpesi diri. Akankah kehidupanku akan lebih baik dibanding kemarin, karena orang yang beruntung adalah orang yang hidupnya hari ini lebih berkualitas disbanding kemarin, dan esok yang merupakan harapan akan lebih baik dibanding hari ini. Mari coba renungkan di tahun 2011 sisa waktu yang digunakan setelah tidur sekitar 23.652.000 detik digunakan untuk apa??? Berapa persen amal ibadah dan berapa persen kemaksiatan.    Wallahuallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar